Selasa, 08 Oktober 2019

"MASA SEKOLAH DASAR YANG NAKAL"


Assalammualaikum....
Teman-Teman., Salam Kenal Ya, Nama Saya Andari Fitria. Biasa Dipanggil Andari, Saya sekarang sedang menempuh pendidikan di Universitas Jambi, Program studi pendidikan ilmu sekolah dasar, yaa tepatnya di Muara Bulian tempat saya belajar, karena kampus saya berada disini. Saya angkatan tahun 2018 dan sekarang saya sudah semester 3, saya aslinya orang kerinci, siapa ni yang lagi baca blog saya ternyata orang kerinci? Hihihi, saya asli kerinci tepatnya rumah saya di Desa Lolo Kecil, Kecamatan Bukit Kerman. dan juga orang Lempur Tengah, Kecamatan Gunung Raya, karena ibu dan bapak saya berbeda desa. Saya mempunyai saudari 2, dan saudara 1. Yang pertama yaitu abang saya namanya Arifinsyah tapi Allah lebih sayang sama abang jadi cepat dipanggil sama yang di atas. Yang kedua yaitu kakak saya namanya Dwi Ayu Wahyuni, kakak saya sudah menikah dan mempunyai anak laki-laki, nama abang ipar saya Azan Mahdi Putra dan keponakan saya bernama Muhammad Ezar Faizan. Yang ketiga yaitu saya sendiri. Dan yang keempat adik saya namanya Cesa RiaAnnisa, sekarang adik saya sekolah menengah pertama.
Sekarang saya mau cerita sedikit tentang pengalaman yang menurut saya mengesankan di waktu saya sekolah dasar dulu, mau tau??? Hehehe, sebelumnya saya mau kenalin dulu siapa aja tokoh-tokoh dalam cerita saya dan juga wataknya, dan juga amanat dari cerita saya. kalo namanya saya samarin aja yaa...


  • Andari (saya sendiri) : Antagonis
  • Sari                          : Antagonis
  • Mauna                      : Figuran
  •  Ruru                         : Figuran
  • Tira                           : Figuran
  • Nur                           : Antagonis
  • Putri                         : Protagonis
  • Das                           : Antagonis
  • Nini                          : Figuran
  • Teman laki-laki         : Figuran
  • Ibuk yg memberi kami minum : Figuran


Latar tempat: -Disekolah
                     -Dikebun
       -Di rumah warga
       -Di rumah sari
    Latar waktu: - pagi hari
     -Siang hari
     -Sore hari

Amanat: Saya sebagai penulis dan juga pelaku didalam cerita ini ingin memberi pesan untuk semua teman-teman, kakak, adik-adik dan semuanya bahwa kita sebagai makluk yang jauh dari kata sempurna kerena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Mengajak dan menghimbau untuk tidak membeda-bedakan teman walaupun teman kita mempunyai kekurangan dari segi apapun. Dan stop yang namanya membully sesama teman kita sendiri atau dengan yang lainnya, karena tidak ada manusia yang tidak luput dari kesalahan kata mapun perbuatan. Dan juga perilaku jujur itu harus kita tanamkan dan laksanakan karna didalam cerita ini sendiri saya juga malu karna dulu saya dan teman saya nakal dan juga suka mecuri, Maka dari itu nilai agama, sosial, sikap sangat ditekankan untuk siswa-siswi.

“ANAK NAKAL”
Saat itu saya duduk dibangku sekolah dasar kelas 6, saya mempunyai rombongan atau disebut dengan geng, kami beranggotakan 6 orang yaitu saya, sari, mauna, ruru, tira, nur. Kami mempunyai teman namanya putri, pertama kami berteman biasa dan tidak ada niat kami mau membully putri, putri itu orangnya baik tapi sayangnya dia itu suka cerita yang tidak masuk akal maksudnya dia suka cerita hal-hal yang tidak ada buktinya, pertamanya kami percaya tapi dia tidak bisa membuktikan sama kami apa yang dia ceritakan, mulai saat itu kami mulai kesal dan bilang dia itu pembohong.

Pada saat itu saya dan rombongan kelas 6 dan kami paling berkuasa karna kami kakak kelas, jadi hampir setiap hari kami membully putri dan menggatakan putri itu adik orang gila dan dia juga gila karna dia bilang hal-hal yang tidak ada buktinya. Didesa kami kakaknya putri itu kami panggil orang stres karna dia itu agak tidak waras, kami tidak tahu kenapa tapi dari saya kecil saya sudah tahu kalau Das itu agak tidak waras, jadi kami sering ngejek putri adik orang gila, awal-awalnya putri tidak melawan karna kami sering bully dia, putri Cuma diam dan kadang dia juga nangis, yang paling parah ngebully putri itu saya, sari dan nur kami bertiga itu paling parah ngebully putri sampai kami ngerjain putri, saya lupa apa aja yang kami lakukan, saat itu emang tidak ada rasa iba sama putri. Kami juga sering membuly teman saya namanya nini, nini itu orangnya juga pendiam kami membully dia karna dia banyak sekali mempunyai kutu dikepalanya, dan saat itu kami sekolah belum memakai jilbab, pertama kami juga berteman dan lama-lama kepala kami gatal dan takut ketularan seperti kutunya nini yang sangat banya, itu membuat kami geli dan juga jijik, setelah itu kami tidak mau lagi berteman dengan nini. Dan saya juga merasa saat itu saya sudah mempunyai kutu karna kepala saya gatal tidak seperti biasanya, lalu saya meminta ibu saya untuk mencarikan kutu dikepala saya sampai habis, karna saya malu dan saya takut teman-teman saya yang lainnya tidak mau berteman dengan saya. Dan setelah itu kami sangat sering membully nini dan sampai dia juga menangis karna kami, dan sampai saat ini kakaknya nini itu tidak mau mengizinkan nini untuk ngumpul seperti buka bersama alumni SD dan ataupun acara yang lainnya, karna mungkin kakaknya nini sudah sakit hati karna adiknya dibully terus-terusan sama kami.

Dulu rombongan saya memang terkenal nakal apalagi teman-teman cowok itu mau membela kami jadinya kami merasa hebat. Saya dan teman-teman saya itu sering sekali membuat ulah, sepulangnya kami sekolah kami tidak langsung pulang, kami sering mencuri jeruk, sebenarnya kami membeli jeruk itu 2000k dan dapat 4 jeruk tetapi disana itu boleh dipetik sendiri ke kebunya, alasan kami bisa masuk ke kebun itu karna kami mau beli dan tiba didalam kebun kami langsung memetik sebanyak-banyaknya jeruk setelah itu kami membuat lobang dipagar bambu agar bisa mengeluarkan jeruk lewat lobang itu, setelah kami keluar dari kebun itu lalu kami kesebelah kebun jeruk tersebut yang hanya didindingi dengan pagar bambu dan mencari dimana letak kami membuat lobang, setelah ketemu kami langsung bergegas membawa jeruk itu pergi dan kami ngumpul di rumah teman saya yaitu sari.

Ini kejadian yang tidak pernah saya lupakan karna ini menurut saya menggerikan dan juga membuat kami jadi takut, waktu itu kami sedang disekolah dan kami bermain seperti biasa dan juga sambil membully putri, putri biasanya tidak pernah melawan dia hanya menangis tertunduk waktu kami membully dia, tidak tahu kenapa siang itu sekitar jam 12 siang kami sekolah sudah mulai mau pulang dan pas jam terakhir itu kami tidak belajar dan itu kesempatan kami membully dan juga mengerjai teman yang lainnya, dan siang itu kami sedang membully putri dan setelah itu dia menangis dan dia berlari pulang, kami tidak tahu apa yang mau dia lakukan pas dia berlari pulang itu, kami hanya berfikir bahwa dia berlari karna tidak sanggup lagi untuk kami bully. Setelah putri pergi kami lanjut bermain seperti biasa, dan tidak lama kemudian datang lah kakak nya yang bernama Das itu yang kurang waras itu dengan membawa parang untuk mencari kami yang membuat adiknya menangis. Sontak kami sangat terkejut dan juga di sekolah kami itu tidak ada pengawas, sekolah kami juga sangat luas dan jalan masuk disana juga banyak, guru-guru disana juga tidak ada yang memerhatikan muridnya, karna kami didesa dan kurang dari yang namanya perhatian. Pertamanya kami tidak tahu siapa yang datang, karna kami sedang bermain salah satu teman kami laki-laki menyampaikan bahwa Das datang ke sekolah dan mencari rombongan kami, sontak kami sangat terkejut dan kami ketakutan, kami mencari jalan keluar agar tidak bertemu dengan Das, kami ber enam langsung berinisiatif untuk berlari ke belakang sekolah dan masuk ke kebun orang, kami tidak lagi memikirkan lagi waktu itu masih jam pelajaran kami langsung berlari ke belakang sekolah karna Das sudah dekat dan nampak dari tempat kami berada itu, kami juga tidak membawa tas sekolah kami, kami langsung berlari terbirit-birit karena ketakutan, kami memikirkan Das itu orang yang tidak waras dan bisa saja melukai kami tanpa rasa kasihan, Jadi selama kami berlari dikebun itu teman saya Tira yang saat ini mempunyai tubuh gemuk dia terjatuh-jatuh ketika berlari dan sepatunya masuk ke lobang.
Setelah itu kami berhenti di rumah warga untuk meminta minum, ketika itu ditanya oleh ibuk itu kami hanya menjawab dikejar oleh Das, setelah kami beristirahat sebentar lalu kami pergi ke rumah nya mauna. Sesampainya dirumah mauna kami melihat ada tas kami semua di rumah mauna dan ternyata yang membawa tas kami semua itu adalah teman laki-laki kami yang dekat dengan rombongan kami.
         


2 komentar:

  1. Wahh jadi penasaran nih gimana akhirnya nih mbak😆 knpa ga di ceritain akhir nya mbak?

    BalasHapus
  2. Iya nii kak jadi penasaraan apa akhirnya nih wkwkwk

    BalasHapus