RESUME MATERI
MATA KULIAH KEPRAMUKAAN
Dosen Pengampu :
Drs. Faizal Chan, S.Pd., M.Si
Alirmansyah, S.Pd., M.Pd
Oleh:
Andari Fitria A1D118067
(R002)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
MATERI
2
“SEJARAH KEPANDUAN, PERINTIS KEPANDUAN DUNIA,
DAN GAGASAN PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN”
1.
Sejarah
kepanduan (Kepramukaan Internasional)
Kelahiran gerakan pramuka dunia dimulai pada tahun 1907 ketika Robert
Baden Powell mengadakan perkemahan kepanduan pertama di Kepulauan Brownsea,
Inggris. Buku Scouting For Boys, ditulis oleh BP di tahun 1908.
Buku pertama kali diedarkan pada tanggal 15 Januari 1908, oleh penerbit Horace
Cox.windsor House,Bream’s building. London E.C. Scouting for boys begitu
menarik perhatian dunia. Buku ini menjadi masterpiece yang terjual secara
besar-besaran di seluru dunia, sehingga terus menerus mengalami cetak ulang.
Yang menarik dari buku Scouting for boys selain isinya, BP juga melengkapi buku
tersebut dengan gambar-gambar yang dibuatnya sendiri. Selain mendirikan kepanduan putera,
BP juga mendirikan kepanduan untuk puteri dibantu oleh adik perempuannya, Agnes
Boden Powelldengannama Girl
Guides.
Yang kemudian hari dilanjutkan oleh Lady Boden Powell. Kepanduan siaga didirikan pada tahun
1916, dengan ilustrasi kegiatannya diambil dari buku yang terkenal karya
Rudyard Kipling “The Jungle Book”, yang berisikan cerita tentang petualangan
Mowgli si anak serigala beserta teman-teman binatangnya, bagheera si Macan
kumbang dan juga Bugaloo si beruang.
Dua tahun kemudian, yaitu
pada tahun 1918 BP mendirikan kepanduan untuk golongan Penegak (Rover
Scouts). Untuk meningkatkan kualitas
para penegak, BP menulis buku berjudul Rovering To Success (atau mengembara
menuju keberhasilan) di tahun 1922. Buku
ini berkisah tentang petualangan seorang anak muda yang sedang berperahu menuju
sebuah pantai (BP menyebutnya pantai bahagia) dengan melewati berbagai
rintangan berbentuk karang-karang tajam (karang kehidupan) yang berbahaya dan
selalu menghalangi laju perahu pemuda tersebut.Karang- karang kehidupan itu,
adalah :
1.
Karang wanita
2.
Karang perjudian
3.
Karang minuman keras dan merokok
4.
Karang mementingkan diri sendiri (egois)
dan mengorbankan orang lain.
5.
Karang tidak berTuhan (atheis)
Jadi dari semula Boden
Powell telah mengajarkan bahwa untuk bisa meraih keberhasilan, para pemuda
harus bisa menahan diri dari berbagai macam tantangan dan rintangan. Selain itu BP juga menulis buku
petunjuk untuk pembina, yaitu pada tahun 1914 sampai tahun 1919. BP juga
menerima sebidang tanah dari salah seorang sahabatnya, William F. Debois Mc.
Laren untuk dipergunakan sebagai tempat bermain dan berlatih, taman ini diberi
nama Gilwell Park.
a.
Jambore
Dunia
Pertemuan
besar untuk pramuka penggalang adalah Jambore, yang diambil dari bahasa salah
satu suku di Afrika yang artinya adalah pertemuan besar. Jambore dunia
dilangsungkan setiap lima tahun sekali (walaupun ada yang berjangka waktu empat
tahun, bahkan ada yang tidak jadi diselenggarakan akibat situasi dunia pada
waktu itu).
Jambore
dunia dari masa ke masa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
·
Pada 1939 -
1947 tidak ada penyelenggaraan Jambore, disebabkan situasi dunia pada waktu itu
tidak memungkinkan akibat terjadinya Perang DuniaII.
b.
Sejarah
jambore dunia
Pendiri
gerakan kepanduan Lord Robert Baden-Powell merencanakan sebuah kegiatan khusus
guna mengumpulkan semua Pandu dari berbagai negara, juga untuk memperingati
peringatan tahun ke-10 perkemahan di pulau brownsea. Dikarenakan pada masa perang dunia I, di mana banyak sekali pandu yang gugur,
pertemuan Pandu pertama diselenggarakan pada tahun 1920. Peristiwa ini, Jambore
dunia pertama diselenggarakan di London Olympia yang diikuti 8.000 Pandu dari
34 negara.
2. Sejarah Kepramukaan Indonesia
Bapak Pramuka
Indonesia adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Beliau, selain menjadi Sultan
Yogyakarta, Wakil Presiden Republik Indonesia, dan Pahlawan Nasional Indonesia,
pun dinobatkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Penobatan Sri Sultan Hamengku
Buwono IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia layak mengingat aktivitasnya di dunia
kepramukaan (kepanduan) sebelum Gerakan Pramuka lahir (sebelum 1961), saat
pendirian Gerakan Pramuka, maupun awal-awal perjalanan Gerakan Pramuka. Berkat
pemikiran dan kebijakan yang diambilnya Gerakan Pramuka bisa menjadi seperti
sekarang ini. Karenanya sejarah kepramukaan di Indonesia tidak bisa dilepaskan
dari sosok Bapak Pramuka Indonesia, Hamengkubuwana IX.
Kemudian
setelah PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 agustus 1945, berdiri kembali
organisasi-organisasi Kepanduan hingga mencapai jumlah lebih dari 100
organisasi, yang tergabung ke dalam 3 federasi yaitu :
1.
IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia,
13-09-1951)
2.
POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu
Puteri, tahun 1954) dan
3.
PKPI (Perserikatan Kepanduan Puteri
Indonesia).
Rertob Stephenson Smyth Baden-Powell, Baron I Baden Powell Gilwell. Ia adalah
seorang tentara Inggris dan penemu the Boy Scouts. Lahir di London dan
merupakan lulusan Charterhouse School. Ia pernah datang ke Indonesia pada
tanggal 3 Desember 1934. Pada waktu itu, Indonesia masih bernama Hindia Belanda
di usia 19 tahun. Ia memutuskan untuk bergabung dengan dinas
kemiliteran. Pengalamannya di ketentaraan inilah yang nantinya akan
mempengaruhi perkembangan perkembangan gerakan kepanduan di Inggris.
Pada tahun 1907, Baden-Powell mendapatkan undangan dari perkumpulan Boys
Brigade untuk mengisahkan pengalaman-pengalamannya selama di
Afrika. Khususnya dan selama di dinas ketentaraan pada
umumnya. Perkemahan pertama tersebut diselenggarakan di Pulau Brownsea
(Pulau Brownsea). Pada tahun 1908 ia menulis buku Scouting For
Boys. Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan kepanduan menjadi
semakin besar. Buku ini menyebar di seluruh daratan Eropa sampai ke
daerah-daerah jajahan. Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di
Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama.
4.
Sistem
Pendidikan Dalam Gerakan Pramuka
Sistem di sini dimaksudkan cara
menata dan mengatur yang berkaitan dan berkesinambungan. Sistem pendidikan
dalam Gerakan Pramuka adalah sistem yang mengatur dan menata proses pendidikan
bagi anggota Gerakan Pramuka.
Pendidikan Kepramukaan sesuai dengan
gagasan penciptanya. Lord Boden Powell, yang mula-mula dituangkan dalam buku
Scouting For Boys, pada dasarnya ditujukan kepada pembinaan anak-anak dan
pemuda, bukan untuk orang dewasa. Namun untuk menunjang keberhasilan
pembinaan peserta didik itu, perlu adanya pendidikan untuk orang dewasa, yang
akan bertindak sebagai pamong dengan sikap sesuai dengan sistem among, membawa
peserta didik kepada tujuan Dengan demikian maka fungsi
pendidikan Kepramukaan akan berbeda yaitu untuk anak-anak dan pemuda berfungsi
sebagai permainan atau kegiatan yang menarik, sedangkan bagi orang dewasa
merupakan pengabdian dari para sukarelawan.
Jadi, Pendidikan
Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang
penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsaIndonesia. Untuk
itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia. Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna
menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam
berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi
para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau para
pemuda usia antara 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya
memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang irtentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda
Kecakapan KhususKelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang
bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.
Kelahiran gerakan pramuka dunia dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden Powell mengadakan perkemahan kepanduan pertama di Kepulauan Brownsea, Inggris. Gerakan Kepanduan adalah sebuah gerakan pembinaan pemuda yang memiliki pengaruh mendunia. Gerakan kepanduan terdiri dari berbagai organisasi kepemudaan, baik untuk pria maupun wanita, yang bertujuan untuk melatih fisik, mental dan spiritual para pesertanya dan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan positif di masyarakat. Sebagai wadah pendidikan non formal, Gerakan Pramuka menggunakan Prinsip Dasar Kepramuka
MATERI
3
BERDIRINYA
KEPANDUAN NASIONAL INDONESIA DAN SEJARAH BERDIRINYA GERAKAN PRAMUKA
1.
Berdirinya Kepanduan Nasional Indonesia
Sebulan sesudah proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di
Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia
sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi
kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres
Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres yang dimaksud,
dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil
terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap
pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan “Janji Ikatan Sakti”, lalu pemerintah
RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan
keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A,
tertanggal 1 Februari 1947.
Lalu
peristiwa Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, yang menjiwai Gerakan Kepanduan
Nasional kita semakin bergerak maju (merupakan semangat Nasionalisme).
Kemudian
setelah PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 agustus 1945, berdiri kembali
organisasi-organisasi Kepanduan hingga mencapai jumlah lebih dari 100
organisasi, yang tergabung ke dalam 3 federasi yaitu[1] :
5.
IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia,
13-09-1951)
6.
POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu
Puteri, tahun 1954) dan
7.
PKPI (Perserikatan Kepanduan Puteri
Indonesia).
2. Sejarah Berdirinya Gerakan Pramuka
a. Pramuka Indonesia masa
Penjajahan Belanda
Ternyata, organisasi Pramuka
Baden Powell sampai juga gaungnya ke Indonesia. Gerakan kepramukaan ini di bawa
oleh Belanda ke Indonesia pada masa kolonial. Dibuat oleh Belanda, organisasi
kepanduan pertama di Indonesia yang diberi nama NIPV (Nederland Indische
Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda). Istilah
Padvinders untuk istilah untuk organisasi Pramuka yang ada di negeri Belanda.
Organisasi kepanduan ini mendapat perhatian dari para pemimpin gerakan
kemerdekaan. Mereka melihat pendidikan dan pelatihan yang dikenal dengan
gerakan kepanduan dapat digunakan untuk membentuk karakter manusia Indonesia.
Para tokoh perubahan tersebut mendukung untuk mengembangkan organisasi.
Mulailah bermunculan organisasi-organisai kepanduan yang diprakarsai oleh
tokoh-tokoh gerakan, seperti SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW
(Hisbul Wathon), JPO (Javaanse Padvinders Organizatie), NATIPIJ (Nationale
Islamitsche Padvindery), dan JJP (Jong Java Padvindery) . Ternyata, penggunaan
istilah Padvindery yang digunakan dalam kelompok-kelompok ini mendapat larangan
dari Belanda. Namun, para tokoh nasional Indonesia tidak kehabisan akal. Oleh
KH Agus Salim, istilah Padvindery diganti dengan Pandu atau Kepanduan. Setelah
peristiwa Sumpah Pemuda, kesadaran nasional rakyat Indonesia semakin meningkat.
Beberapa organisasi kepanduan meleburkan diri menjadi organisasi yang lebih
besar. Pada tahun 1930, organisasi PPS (Pandu Pemuda Sumatera), PK (Pandu
Kesultanan), dan IPO bergabung menjadi satu membentuk KBI (Kepanduan Bangsa
Indonesia). Tahun 1931, dibentuklah wadah baru untuk gerakan kepanduan
Indonesia yang bernama PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia). Beberapa tahun
kemudian, beberapa tahun 1938, organisasi ini berubah nama menjadi BPPKI (Badan
Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia). Sebagai upaya menggalang rasa
persatuan dan kesatuan bangsa, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia
BPPKI berencana untuk melakukan kegiatan Semua Indonesia Jambore. Namun,
sepertinya rencana ini tidak berjalan mulus. Beberapa perubahan harus dilakukan
dengan baik di dalam hal waktu yang dilakukan dengan baik nama kegiatan.
Setelah melewati beberapa pertimbangan, kegiatan ini akhirnya dapat terlaksana
juga. Disetujui, nama kegiatan diganti dengan PERKINO (Perkemahan Kepanduan
Indonesia Oemoem) dan diselenggarakan mulai tanggal 29 s / d 23 Juli 1941 di
Yogyakarta. Perkemahan inilah yang menjadi cikal bakal pelaksanaan kegiatan
Jambore seperti yang sering kita lihat sekarang ini.
b.
Sejarah Pramuka Indonesia masa Penjajahan Jepang
Gerakan Pramuka Indonesia terus
bertahan pada masa penjajahan Jepang. Namun, gerakan kepanduan ini mendapat
beberapa kendala. Pada masa Perang Dunia Ke-2, tentara Jepang melakukan
penyerangan ke Belanda. Banyak tokoh Kepanduan di Indonesia yang ditarik masuk
Keibondan, PETA, dan Seinendan, organisasi bentukan Jepang yang digunakan untuk
mendukung tentara Jepang. Bukan hanya itu, ternyata Jepang termasuk Partai dan
organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepanduan. Jepang menganggap,
organisasi ini berbahaya karena dapat meningkatkan semangat persatuan dan
kesatuan rakyat jajahan. Namun, upaya itu tidak menyurutkan semangat para tokoh
kepanduan Indonesia untuk mengadakan PERKINO II. Belakangan, banyak pandu yang
ikut terjun dan saling bahu membahu dalam perjuangan Indonesia mengusir tentara
Jepang.
c.
Sejarah Pramuka Indonesia Zaman Kemerdekaan
Diakibatkan adanya kepentingan
golongan tinggi yang membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan ini disadari pula
oleh pihak komunis yang ingin menjadikan Perkindo sebagai gerakan Pioner Muda
seperti yang ada di negara komunis. Namun, kentalnya semangat Pancasila dalam
Perkindo membuat anggotanya berhasil keras mendapatkan komunis tersebut. Untuk
membatalkan permintaan komunis itu, dikeluarkanlah Keppres No. 238 tahun 1961
tentang Gerakan Pramuka yang ditransfer oleh Ir Juanda yang saat itu disetujui
sebagai Pjs Presiden RI karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Lewat Keppres ini, pemerintah mengizinkan gerakan Pramuka sebagai satu-satunya
badan di wilayah Indonesia yang mendapat izin untuk menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan, sehingga organisasi lain yang mirip dengan ciri-cirinya dengan
gerakan Pramuka yang diperlukan.
d.
Perkembangan Gerakan Pramuka Indonesia
Perkembangan Gerakan Pramuka yang
dikembangkan sangat ditunjang oleh Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang mengatur
tentang metode pendidikan kepramukaan. Ketentuan ini membawa lebih banyak untuk
gerakan Pramuka yaitu membuat Pramuka lebih kuat untuk organisasi dan cepat
berkembang dari kota ke desa. Adanya pengaturan yang jelas tentang sistem. Baik
itu di tingkat nasional, juga tingkat Gugus Depan. Pada tanggal 14 Agustus
1961, gerakan resmi Pramuka diperkenalkan ke seluruh rakyat Indonesia. Tidak
hanya di Jakarta, namun juga ditempat penting seluruh Indonesia. Di Ibu Kota
Jakarta, dihadiri sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka yang diikuti oleh
pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan Jakarta. Peristiwa
perkenalan yang terjadi pada tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian ditetapkan
sebagai Hari Pramuka yang setiap tahun diperingati oleh seluruh anggota Gerakan
Pramuka se-Indonesia. Jambore Nasional Indonesia Jambore Nasional (Jamnas)
adalah istilah disematkan pada pertemuan Pramuka Penggalang seIndonesia dengan
bentuk pertemuan besar yang diselenggarakan oleh Kwartir Nasional (Kwarnas).
Jambore Nasional dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dengan peserta yang diambil
dari seluruh Kabupaten dan Kota se-Indonesia. Sampai saat ini, kegiatan Jambore
Nasional telah 10 kali diadakan. Berikut ini adalah daftar lengkap Jamnas yang
pernah terlaksana:
1.
Jambore Nasional ke-1 1973: Situ Baru,
Jakarta
2.
Jambore Nasional ke-2 1977: Sibolangit,
Sumatera Utara
3.
Jambore Nasional ke-3 1981: Cibubur,
Jakarta
4.
Jambore Nasional ke-4 1986: Cibubur,
Jakarta
5.
Jambore Nasional ke-5 1991: Cibubur,
Jakarta
6.
Jambore Nasional ke-6 1996: Cibubur,
Jakarta
7.
Jambore Nasional ke-7 2001: Baturaden Jawa
Tengah
8.
Jambore Nasional ke-8 2006: Jatinangor,
Jawa Bara
9.
Jambore Nasional ke-9 2011: Danau teluk
gelam Kab. Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan
10.
Jambore Nasional ke-10 2016: Cibubur,
Jakarta
Jadi, Sejarah pramuka di dunia yang
pertama kali mengemukakan adalah Baden Powell, pada tahun 1908 Boden
Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang
dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”
Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri
organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys
Scout.
Sejarah lahirnya
gerakan Pramuka di Indonesia bermula pada masa dimanaIndonesia dijajah oleh Belanda.
Awal gerakan kepanduan ini bermula dari berdirinya cabang Nederlandsche
Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berubah namanya menjadi Nederlands
Indische Padvinders. Bapak kepanduan Indonesia ialah S.P. Mangkunegara yang
memrakarsai berdirinya organisasi kepanduan milik Indonesia sendiri pada tahun
1916.
Dalam sejarahnya,
Pramuka menjadi salah satu ajang dan kekuatan non-formal yang mampu bertahan
dalam segala cuaca politik dan ekonomi sehingga keberadaannya harus
diperhitungkan sebagai institusi strategis yang dimiliki bangsa Indonesia.
Institusi strategis yang dimaksud adalah sebagai salah satu benteng penting
dalam menjaga nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.
Dengan mengikuti
perkembangan zaman, diharapkan Gerakan Pramuka mampu membawa perubahan dan
dapat mengembangkan kegiatan secara meluas, serta menjadi kuat dan memperoleh
tanggapan luas dari masyarakat. Dengan demikian, kita sebagai generasi Pramuka
masa kini harus lebih kreatif dalam berkegiatan kepramukaan. Tidak hanya sempit
pemikiran tentang apa yang dahulu Pramuka lakukan, namun lebih mengembangkan
kegiatan yang bersifat kreatif, inovatif yang dapat menjadi daya tarik bagi
generasi muda. Sehingga Gerakan Pramuka dapat menjadi salah satu benteng
penting dalam menjaga nilai-nilai kepribadian Indonesia.
MATERI
5
“KEPRAMUKAAN
GERAKAN
ORGANISASI PRAMUKA”
1. Pengertian
Organisasi Gerakan Pramuka
Gerakan
pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan non-formal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata
pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang memiliki arti orang
muda yang suka berkarya.
Pramuka
merupakan sebutan bagi anggota gerakan pramuka, yang meliputi: pramuka siaga
(7-1 tahun), pramuka penggalang (11-15 tahun), pramuka penegak (16-20 tahun),
dan pramuka pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota lain yaitu Pembina pramuka,
andalan pramuka, korp pelatih pramuka, pamong saka pramuka, staf kwartir dan
majelis pembimbing.
Kepramukaan
adalah proses pendiikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan
keluarga, dan bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan
metode kepramukaan yang sasaran akhirnya membentuk watak, akhlak, dan budi
pekerti luhur.
2. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
Struktur organisasi pramuka adalah bagan atau skema
yang menggambarkan tingkatan-tingkatan organisasi pramuka mulai dari tingkatan
yang paling bawah, gerakan pramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia
dapat menyusun organisasi gerakan pramuka dari tingkat Nasional, cabang,
ranting sampai gugus depan. Sehingga organisasi berjalan efektif.
Struktur
organisasi gerakan pramuka di atur dalam keputusan kwartir Nasional gerakan
pramuka Nomor 220 tahun 2007 tentang petunjuk penyelenggaraan pokok-pokok
organisasi pramuka. Dalam keputusan ini juga di atur tentang tugas pokok dan
tanggung jawab, musyawarah, dan garis hubungan dalam organisasi gerakan
pramuka.
Berikut adalah penjelasan struktur
organisasi gerakan pramuka yaitu:
1)
Didalam organisasi kepramukaan ada yang
biasa disebut dengan istilah majelis pembimbing yaitu; badan yang bertugas
memberikan bimbingan dan bantuan moril, organisasi, material, dan finansial
kepada kwartir, gugus depan satuan karya pramuka.
2)
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) gerakan
pramuka adalah independen yang dibentuk musyawarah gerakan pramukan dan
bertanggung jawab kepada musyawarah gerakan pramuka.
3)
Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan
perangkat dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan gerakan pramuka.
4)
Gugus Depan (Gudep) adalah pangkalan
peserta didik yang merupakan wadah pendidikan dalam organisasi gerakan pramuka.
5)
Satuan karya pramuka (Saka) merupakan
wadah kegiatan kepramukaan untuk meningkatkan pengetahuan kemampuan dan
keterampilan peserta didik dalam wawasan tertentu serta melakukan kegiatan
nyata sebagai pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan aspirasi pemuda
Indonesia.
6)
Badan kelengkapan kwartir merupakan
badan-badan yang mempunyai tugas membantu kwartir
7)
Pramuka utama, gerakan pramuka adalah
Kepala Negara Republik Indonesia (Presiden).
8)
Musyawarah kwartir merupakan lembaga
di lingkungan gerakan pramuka yang bersidang pada akhir masa bakti kwartir atau
gugus depan serta memegang kekuasaan tertingi dalam kwartir atau gugus depan.
3. Peran Majelis Pembimbing Gerakan
Pramuka
Peran
majelis pembimbing adalah memberikan bimbingan dan bantuan moril,
organisataris, material dan finansial kepada kwartir, gugus depan, dan satuan
karya pramuka serta untuk memungkinkan menyelenggarakan misinya, gerakan pramuka
memerlukan bimbingan dan bantuan baik dari pemerintah maupun masyarakat untuk
itu, pada masing-masing tingkat kwartir dan tingkat gudep dan saka. Memberi
bimbingan mengandung makna memberi tuntutan, pengarah, saran, dan nasehat dalam
permasalahan moral, mental psikologi, untuk meningkatkan kondisi dan kemampuan
kwartir, memberi bantuan mengandung makna membuka jalan, mengusahakan
kesempatan dan mengusahakan fasilitas dalam permasalahan organisasi, personil,
sarana, prasarana, fasilitas dan keuangan.
1)
Hak dan kewajiban majelis pembimbing
2)
Majelis pembimbing terdiri atas; a)
seorang ketua, b) seorang atau beberapa orang wakil ketua, c) seorang atau
beberapa orang sekretaris, d) beberapa orang anggota.
3)
Nama dan pengurus majelis pembimbing yaitu
sebagai berikut:
4)
Majelis pembimbing gerakan pramuka
mempunyai 3 fungsi pokok yaitu sebagai berikut:
4. Kwartir-Kwartir dalam Gerakan Pramuka
Kwartir adalah pusat pengelolaan gerakan pramuka yang
dipimpin secara kolektif oleh pengurus kwartir yang terdiri atas para andalan. Adapun
susunannya adalah sebagai berikut:
1)
Seorang ketua
2)
Beberapa orang wakil ketua yang merangkao
sebagai ketua bidang.
3)
Seorang sekretaris jendral untuk kwartir
nasional atau seorang sekretaris untuk jajaran kwartir yang lain.
4)
Seorang bendahara.
Jenjang
pembinaan teknis kepramukaan dalam gerakan pramuka, menegemen atau pengelolaan
kwartir didesentralisasi sesuai struktur kewilayahan administratif pemerintah
yaitu; dari pusat (Kwarnas), provinsi (Kwarda), kabupaten (Kwarcab), sampai
kecamatan (Kwarran). Dalam mengelola personil, materil, dan keuangan, kwartir
merupakan organisasi otonom yang bertanggungjawab kepada musyawarah tingkat
masing-masin.
5. Gugus Depan dalam Gerakan Pramuka
1.
Pengertian gugus depan
Gugus
depan (Gudep) adalah suatu kesatuan organic dalam gerakan parmuka yang
merupakan wadah untuk menghimpun anggota gerakan pramuka sebagai peserta didik
dalam pembina pramuka, serta berfungsi sebagai pangkalan keanggotaan peserta
didik.
ATujuan
gugus depan
Tujuan
Gudep adalah untuk melaksanakan pendidikan kepramukaan yang pada hakikatnya
bertujuan:
a)
Membentuk sikap dan perilaku kea rah yang
positif.
b)
Menambah pengetahuan dan pengalaman.
c)
Menguasai keterampilan pramuka dan
kecakapan. Sehingga para anggota gerakan pramuka menjadi manusia yang
berkepribadian baik, berwatak, berbudi luhur, percaya kepada kemampuan sendiri,
sanggup dan mampu membangun dirinya, serta bertanggungjawab atas pembangunan
masyarakat, bangsa dan Negara.
2.
Sasaran gugus depan
Untuk
dapat mencapai tujuan gudep tersebut, maka para Pembina pramuka yang bertugas
di Gudep berusaha mencapai sasaran antara lain sebagai berikut:
a)
Menanamkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
b)
Menanamkan rasa cinta dan setia kepada
tanah air.
c)
Menanamkan rasa percaya diri,
bertanggungjawab, dan disiplin.
d)
Melatih panca indera, hasta karya dan
berbagai kejuruan agar peserta didik dapat menggunakan perasaan, akal, dan
keterampilan secara seimbang/
e)
Melatih dalam hal kebersihan dan kesehatan
jasmani serta mental dengan menggunakan sistem among dan prinsip dasar
pendidikan kepramukaan, terutama sistem beregu. Satuan terpisah antara putera
dan puteri serta penyesuaian dan perkembangan jasmani mental.
Jadi, Kegiatan pramuka adalah kegiatan peserta didik, oleh karena itu dengan adanya berbagai forum kegiatan yang disajikan secara bervariasi oleh pembinanya akan terhidarkan dari kejenuhan pada diri peserta
MATERI 7
“ADMINISTRASI DALAM KEPRAMUKAAN
PROGRAM KERJA GUGUS DEPAN, PEMBUKUAN, SURAT MENYURAT KELUAR/MASUK”
1.
Pengertian
a. Administrasi dalam arti luas, adalah
pengelolaan satuan yang meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengendalian kegiatan kepramukaan di satuan.
b. Administrasi dalam arti terbatas (sempit)
ialah meliputi penataan dan penertiban secara tertulis atau kegiatan-kegiatan yang
disebut tata usaha dalam Gugus Depan Gerakan Pramuka.
2.
Fungsi
Admnistrasi
berfungsi :
a.
Untuk
melaksanakan pengawasan, terhadap semua pekerjaan harus dilakukan menurut
ketentuan.
b.
Sebagai
pedoman pokok yang harus dilaksanakan untuk ditetapkan di lingkungan Organisasi
Gerakan Pramuka.
a.
Penggolongan Administrasi
Untuk
mencapai tujuan, maka hal-hal yang berkaitan dengan tulis menulis, maka di
golongkan sebagai berikut :
i.
Catatan
ii.
Laporan
iii.
Perencanaan, rencana dan program
iv.
Keputusan
v.
Surat menyurat
b.
Surat Menyurat
a. Surat adalah suatu alat penyampaian berita
secara tertulis yang berisi pemberitahuan, pernyataan permintaan dan lain-lain
kepada pihak lain.
b. Surat menyurat adalah kegiatan pengendalian
arus berita baik tertulis maupun lisan yang timbul dari adanya pencatatan,
laporan, perencanaan atau program dan keputusan yang memungkinkan adanya
permintaan penjelasan penambahan kekurangan-kekurangan atau
perubahan-perubahan.
c.
Cara penomoran surat (surat keluar)
disusun sebagai berikut :
1)
Nomor urut surat keluar
2)
Kode Kwartir
3)
Kode Bidang / Gugus Depan
Contoh =
003/02.157-02.158 - C
003 =
Nomor urut surat keluar
02.157-02.158 =
Nomor Gudep
C = Kegiatan
d.
Distribusi pengiriman surat sesuai dengan
alamat yang dicantumkan, baik alamat kepada maupun tembusan.
e. Susunan
surat dapat dibagi dalam 3 (tiga) bagian yaitu :
1) Kepala
surat, yang terdiri dari :
a.
Nama organisasi/kesatuan
b.
Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun
c.
Nomor
d.
Klasifikasi (sifat)
e.
Lampiran
f.
Perihal/Hal
g.
Alamat
h.
u.p (untuk perhatian), apabila perlu
2) Isi
surat, terdiri dari :
a.
Pendahuluan
b.
Uraian/maksud
c.
Kalimat
penutup
3) Penutup
surat, terdiri dari :
a.
Nama Jabatan
b.
Tanda Tangan
c.
Nama Pejabat
d.
Cap atau
stempel
e. Tembusan
f.
Surat menyurat dibagi dalam 2 (dua) macam
yaitu :
1) SURAT
MASUK, ialah semua tulisan-tulisan atau berita-berita yang diterima dari
instansi/pihak lain, yang penerimaannya dipusatkan di sekretariat atau bagian
lain yang diberi wewenang untuk tugas itu.
2) SURAT
KELUAR, ialah semua tulisan-tulisan yang dikirimkan kepada instansi/pihak lain,
yang setiap konsep untuk diajukan kepada pimpinan disalurkan melalui Kepada
Sekretariat/Sekretaris atau pejabat yang diberi wewenang meneliti.
c. ADMINISTRASI
YANG DIPERLUKAN DI GUGUS DEPAN / AMBALAN :
1.
Buku Induk Gugus Depan
2.
Buku Keuangan
3.
Buku Inventaris
4.
Buku Tamu
5.
Buku prestasi
6.
Buku acara latihan dan notulen Dewan Ambalan
7.
Log book /Daftar Peristiwa Penting
8.
Buku Presensi dan Iuran
9.
Buku Riwayat Ambalan
10. Buku
Agenda Ambalan
11. Buku
Catatan Ambalan
Buku-buku tersebut masih dapat ditambah lagi apabila
memungkinkan untuk diadakan.
1.
Buku Induk Gugus Depan
No |
NTA |
Nama |
TTL |
Agam a |
Ortu/ Wali |
Pekerjaan Ortu/ Wali |
Alamat |
Tgl Masuk |
Ke t |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
…………….., ….. …………… 20 …. Pembina Gugus Depan,
2.
Buku Keuangan
Digunakan untuk mencatat keluar masuknya uang yang dimiliki
Gudep/Ambalan baik dari kas mingguan, bulanan maupun uang dari usaha lain. Pada
setiap akhir bulan diadakan penutupan kas dan diketahui pembina.
Formatnya dapat dibuat sbb :
KAS
BULAN = ...............................
Tanggal |
Uraian |
Debet |
Kredit |
Saldo |
|
|
|
|
|
|
Jumlah |
|
|
|
Pradana Bendahara
........................
Pembina
..........................
........................
Kolom debet untuk mengisi uang masuk, sedangkan kolom
kredit untuk mengisi uang keluar. Pada akhir bulan diadakan penutupan kas dan
pada baris jumlah, kolom debet dan kolom kredit harus sama/ diisikan pada
bagian saldo (kalau ada), bahkan mungkin minus.
3. Buku Inventaris
Mencatat tentang harta benda kekayaan milik Ambalan
misalnya, Bendera Ambalan, Bendera Merah Putih, Bendera Semaphore dan Bendera
Morse, tali tongkat, tenda, dll.
Format
kolomnya dapat dibuat seperti berikut :
No |
Nama Barang |
Jumlah |
Kode Barang |
Harga |
Tgl Pengadaan |
Ket |
|
|
|
|
|
|
|
……………..,
….. …………… 20 …. Pembina Gugus Depan,
(……………………..)
4.
Buku Tamu
No |
Nama |
Alamat |
Jabatan |
Tujuan |
Saran/Pesan |
Paraf |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
Buku
Prestasi
Mencatat
tentang prestasi anggota Ambalan dalam pencapaian SKU dari tingkat Bantara dan
Laksana.
Formatnya
dapat dibuat seperti berikut :
NO |
NAMA |
PENEGAK BANTARA/LAKSANA |
KET |
|||
Tgl lulus |
Tgl Lantik |
Yang Lantik |
Tempat Lantik |
|
||
1. |
|
|
|
|
|
|
2. |
|
|
|
|
|
|
3. |
|
|
|
|
|
|
Dst. |
|
|
|
|
|
|
6.
Buku Acara Latihan dan Notulen Dewan Ambalan
Memuat
tentang hasil pertemuan Ambalan yang membahas tentang latihan dengan format sbb
:
1. Hari dan Tanggal :
.........................................................
2. Tempat :
.........................................................
3. Hadir.......................................................................................... orang
4. Acara : 1.
.....................................................
2.
.....................................................
untuk
notulen Dewan Ambalan formatnya sbb :
1. Hari dan Tanggal :
.........................................................
2. Tempat :
.........................................................
3. Hadir.......................................................................................... orang
4. Acara : 1. .....................................................
2.
.....................................................
5. Keputusan yang diambil ..........................................................
..........................................................
7.
Log Book
Mencatat tentang kejadian penting yang diambil regu.
Kejadian penting yang perlu dicatat adalah kejadian yang mengesankan dan lucu,
disertai dengan gambar-gambar karikaturik yang jenaka dengan sedikit kata-kata
yang lucu namun sopan. Yang perlu dimasukkan ke log book adalah kesan-kesan
yang positif, untuk kesan yang negatif hindarkan agar tidak menimbulkan
kenangan yang jelek.
Log Book dapat dibuat untuk masing-masing anggota Sangga
8. Buku Agenda Ambalan
Mencatat tentang surat
masuk dan surat keluar Formatnya dapat dibuat sbb :
No |
Nomor Surat |
Tanggal Surat |
Dari/Kepada |
Perihal |
Kode Arsip |
Tanggal |
|
Terima |
kirim |
||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
11. Buku Catatan Ambalan
Mencatat segala sesuatu yang menyangkut
tentang materi kepramukaan baik teori maupun praktek. Digunakan sebagai bahan
acuan atau pedoman pada saat melaksanakan latihan maupun pada waktu mengikuti
lomba kepramukaan. Administrasi dalam arti luas, adalah pengelolaan satuan yang
meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan
kepramukaan di satuan.
Jadi, Administrasi dalam arti terbatas (sempit) ialah meliputi penataan dan
penertiban secara tertulis atau kegiatan-kegiatan yang disebut tata usaha dalam
Gugus Depan Gerakan Pramuka.
Gugus Depan sebagai pusat gerak dan
wadah pembinaan pramuka, perlu didukung oleh administrasi secara tertib namun
sederhana. Agar penyelenggaraan administrasi tersebut berjalan teratur, tertib
dan berkesinambungan diperlukan pelbagai buku catatan. Buku catatan atau
kelengkapan administrasi gugusdepan tersebut diantaranya adalah permintaan
pendaftaran anggota, dan daftar induk. Juga catatan administrasi keuangan, buku
inventarisasi, serta catatan pribadi anggota, dan buku tamu. Di samping itu pun perlu
disusun logbook dan laporan
semester. Tidak ketinggalan penyusunan program kerja 4 bulanan dan program
kerja tahunan.
MATERI
9/8
“Fungsi Dan Peranan Kepramukaan Dalam
Proses Pendidikan Bangsa (Tugas Pokok Gerakan Pramuka, Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan,
Sifat Kepramukaan)”
Fungsi
Gerakan Pramuka
1.
Fungsi
Kepramukaan
merupakan proses pendidikan dengan bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan,
sehat, teratur yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan,
yang sasaranya adalah pembentukan karakter peserta didiknya. Serta proses
kegiatan belajar mandiri untuk mengembangkan diri, baik mental, moral,
emosional, sosial sebagai individu maupun anggota masyarakat.
Pendidikan
kepramukaan diartikan secara luas sebagai suatu proses pembinaan yang
berkesinambungan bagi sumber daya manusia pramuka, baik sebagai individu maupun
anggota masyarakat, sasaranya adalah menjadikan mereka sebagai manusia mandiri,
peduli, bertanggung jawab dan berpegang teguh pada nilai dan norma agama, bangsa
dan masyarakat. Untuk itu kepramukaan berfungsi sebagai:
a.
Bagi
peserta didik : Permainan (game) yang menarik, menyenangkan, dan menantang
serta mengandung pendidikan.
b.
Bagi
pembina atau orang dewasa berfungsi sebagai pengabdian untuk meraih tujuan pendidikan
kepramukaan. Untuk itu diperlukan sikap taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
ikhlas dan tanpa pamrih, dedikasi tinggi, budi pekerti yang luhur, jujur dan
sportif, tidak bersifat koersial, dan mengembangkan pengalaman.
c.
Bagi
masyarakat berfungsi sebagai alat untuk mencapai sasaran dan tujuan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan
kepramukaan harus disesuaikan dan diserasikan dengan kebutuhan, kondisi,
situasi dan perkembnagn masyarakat. Serta sebagai alat pembinaan dan
pengembangan generasi muda bagi masyarakat.
2. Tugas
Pokok Gerakan Pramuka
Adapun
tugas pokok gerakan pramuka
utamanya adalah untuk melaksanakan pendidikan bagi kaum muda di lingkungan luar
sekolah. Pendidikan ini dicanangkan untuk melengkapi pendidikan di lingkungan
keluarga dan lingkungan sekolah. Pendidikan tersebut dimaksudkan untuk mencapai
tujuan gerakan pramuka. Pelaksanaan
Pendidikan Kepramukaan
3. kedudukan Pendidikan Kepramukaan
a. Pendidikan
Kepramukaan Sebagai Ekstrakulikuler Wajib
b. Pendidikan
Kepramukaan Sebagai Pembentuk Karakter Bangsa
1)
Memberi bekal bagi peserta didik atau kaum muda
dalam mengikuti pembelajaran yang edukatif, kreatif, dan aktif.
2)
Menanamkan nilai-nilai kewajiban dalam
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa dan sesama manusia.
3)
Mengembangkan nilai karakter guna mewujudkan
nilai-nilai luhur pancasila.
4)
Membentuk insan-insan yang bertakwa dan
sesuai dengan dasa darma pramuka.
1.
Muatan Nilai yang Terkandung di dalam Pendidikan
Kepramukaan
a. Muatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam
Kurikulum 2013
Sesuai dengan landasan filosofis dan
kerangka dasarnya, Kurikulum 2013, memiliki karakteristik mengandung muatan
sikap spiritual, sikap sosial, dan keterampilan yang sangat signifikan. Muatan
sikap dan keterampilan dikemas secara generik dalam KI-1, KI-2, dan KI-
a. Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan
Pola kegiatan pendidikan kepramukaan adalah sebagai berikut:
1) Upacara pembukaan dan penutupan :
(Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, dan Ambalan Penegak).
2) Keterampilan Kepramukaan (Scouting Skill) : Simpul dan Ikatan (Pioneering), Mendaki Gunung (Mountenering), Peta dan Kompas (Orientering), Berkemah (Camping), Wirausaha, Belanegara,
Teknologi, dan Komunikasi.
b. Metode Pendidikan Kepramukaan
1) Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
2) Belajar Sambil Melakukan
3) Sistem Berkelompok
4) Kegiatan yang Menantang
5) Sistem Tanda Kecakapan
6) Sistem Satuan Terpisah untuk Putera
dan Puteri
7) Kiasan Dasar
c. Teknik
Penerapan Pendidikan Kepramukaan
1) Praktik
Langsung 6) Lagu
2) Permainan 7) Gerak
3) Perjalanan 8) Widya Wisata
4) Diskusi 9) Simulasi
5) Produktif 10)
Napak Tilas
2.
prosedur Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan
a. Prosedur
Pelaksanaan Model Blok Kurikulum 2013 Pendidikan Kepramukaan sebagai
b. Prosedur
Pelaksanaan Model Aktualisasi Kurikulum 2013 Pendidikan Kepramukaan
3.
Penilaian Pendidikan Kepramukaan
Penilaian Pendidikan Kepramukaan mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Garis besar
penilaian pendidikan kepramukaan
b. Teknik Penilaian
c. Media Penilaian Pendidikan Kepramukaan
d. Proses
Penilaian Pendidikan Kepramukaan
4.
Mekanisme Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan
a. Perencanaan Program Kerja
b. Pelaksanaan Program
5.
Daya Dukung Pendidikan Kepramukaan
a. Kompetensi Kepala Sekolah
b. Kompetensi Guru Kelas/Guru Mata pelajaran
yang menjadi Pembina Pramuka
c. Kompetensi Pembina Pramuka
d. Sarana dan Prasarana
e. Sumber Belajar
f. Pembiayaan
g. Kemitraan dengan Pemangku Kepentingan
Sifat
Kepramukaan
1.
Menurut
AD GP Bab III Pasal 7
a.
Gerakan
pramuka adalah gerakan kepanduan Indonesia.
b.
Gerakan
pramuka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya bersifat sukarela,
tidak membedakan suku, ras, golongan, dan agama.
c.
Gerakan
pramuka bukan organisasi kekuatan sosial-politik dan tidak menjalankan kegiatan
politik praktis.
d.
Gerakan
pramuka ikut serta membantu masyarakat dengan melaksanakan pendidikan bagi kaum
muda, khususnya pendidikan non formal di luar sekolah dan luar keluarga.
e.
Gerakan
pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya untuk memeluk agama dan
kepercayaannya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaan
masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.
2. Menurut
Resolusi Konperensi Kepramukaan Sedunia di Kopenhagen (Denmark) tahun 1924
Resolusi
Konperensi Kepramukaan Sedunia yang diadakan di Kopenhagen (Denmark) tahun
1924, telah menetapkan tiga ciri khas sifat kepramukaan:
a.
Nasional
b.
Internasional
c.
Universal
3. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
Hiburan
1. Tepuk
2. Yel-yel
Jadi, Fungsi Gerakan Pramuka. Bagi
peserta didik : Permainan (game) yang menarik, menyenangkan, dan menantang
serta mengandung pendidikan. Bagi pembina atau orang dewasa berfungsi sebagai
pengabdian untuk meraih tujuan pendidikan kepramukaan. Untuk itu diperlukan
sikap taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, ikhlas dan tanpa pamrih, dedikasi
tinggi, budi pekerti yang luhur, jujur dan sportif, tidak bersifat koersial,
dan mengembangkan pengalaman. Bagi masyarakat berfungsi sebagai alat untuk
mencapai sasaran dan tujuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara oleh karena
itu penyelenggaraan pendidikan kepramukaan harus disesuaikan dan diserasikan
dengan kebutuhan, kondisi, situasi dan perkembnagn masyarakat. Serta sebagai
alat pembinaan dan pengembangan generasi muda bagi masyarakat.Tugas Pokok
Gerakan Pramuka utamanya adalah
untuk melaksanakan pendidikan bagi kaum muda di lingkungan luar sekolah.
Pendidikan ini dicanangkan untuk melengkapi pendidikan di lingkungan keluarga
dan lingkungan sekolah.Pelaksanaan pendidikan kepramukaan dilandaskan
pada. Sifat kepramukaan ada tiga yaitu nasional, internasional dan universal.
MATERI
10/9
“Falsafah Kepramukaan”
1. Pengertian Falsafah dan Kepramukaan
Dalam Kamus Besar Bahsa Indonesia (KBBI)
Falsafah berarti anggapan, gagasan, dan sikap batin yang paling dasar yang
dimiliki oleh orang atau masyarakat; pandangan hidup. Kepramukaan adalah proses
pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam
bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, dan praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan
prinsip dasar dan metode kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentukan watak,
akhlak, dan budi pekerti luhur.
Dapat disimpulkan bahwa Falsafah
Kepramukaan adalah kumpulan-kumpulan gagasan dari kepramukaan itu sendiri yang
didalamnya terdiri dari pokok-pokok pengertian, Prinsip-prinsip dan metode
kepramukaan itu sendiri.
2.
Pokok-pokok
Pengertian Falsafah Kepramukaan
a.
Pancasila
Republlik Indonesia adalah Negara hukum
yang berdasarkan falsafah Pancasila, Karena itu, rumusan Dasadarma Pramuka
berisi penjabaran dari Pancasila dalam kehidupannya sehari-hari.
1. Ketuhanan
Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan
yang adil dan beradab
3. Persatuan
Indonesia
4. Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
b.
Trisatya
Demi kehormatanku aku
berjanji akan bersungguh-sungguh :
1.
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan,
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
2.
Menolong sesama hidup dan mempersiapkan
diri membangun masyarakat.
3.
Menepati Dasa Dharma.
Di
dalam Trisatya ada enam kewaiiban yaitu :
1.
Kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Kewajiban terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3.
Kewajiban terhadap Pancasila.
4.
Kewajiban terhadap sesama hidup.
5.
Kewajiban terhadap masyarakat.
6.
Kewajiban terhadap Dasadarrna.
Perbedaan
Trisatya penggalang dengan Trisatya penegak, pandega dan anggota dewasa adalah
Trisatya golongan penggalang tercantum kalimat mempersiapkan diri
membangun masyarakat, sedangkan pada Trisatya golongan penegak, pandega dan
anggota dewasa kalimat tersebut berubah menjadi ikut serta membangun
masyarakat.
c.
DasaDharma
Dasadharma adalah ketentuan moral. Karena
itu, Dasadharma memuat pokok-pokok moral yang harus ditanamkan kepada anggota
Pramuka agar mereka dapat berkembang menjadi manusia berwatak, warga Negara
Republik Indonesia yang setia, dan sekaligus mampu menghargai dan mencintai
sesama manusia dan alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Adapun poin-poin
dasadharma sebagai berikut :
1. Darma pertama: Takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa
2. Darma kedua: Cinta alam dan kasih sayang sesama
manusia
3.
Darma
Ketiga : Patriot yang sopan dan ksatria
4. Darma keempaat: Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Darma kelima: Rela menolong dan tabah
6. Darma keenam : Rajin, terampil, dan gembira
7. Darma ketujuh: Hermat, cermat, dan bersahaja
8. Darma kedelapan: Disiplin, berani dan
Setia
9. Darma kesembilan: Bertanggungjawab dan dapat
dipercaya
10. Darma kesepuluh : Suci dalam pikiran Perkataan
dan perbuatan
3.
AD & ART
Anggaran
Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) adalah ketentuan dasar dan ketentuan
operasional bagi suatu organisasi yang mencerminkan aspirasi, visi, dan misi
Gerakan Pramuka Indonesia. Pengikat persatuan dan kesatuan Gerakan Pramuka
dalam prinsip, idealism, tindak laku baik organisatoris, sosial, maupun budaya.
Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) merupakan landasan kerja
dan landasan gerak Gerakan Pramuka dalam mewujudkan visi dan misinya.
4. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
a. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan
1. Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan
kepramukaan dari pendidikan lain.
2. Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan dua unsur proses pendidikan
terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan.
3. Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan dilaksanakan sesuai dengan
kepentingan, kebutuhan, situasi, dan
kondisi masyarakat.
b. Prinsip Dasar Kepramukaan
1. Iman
dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Peduli
terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya
3. Peduli
terhadap diri pribadinya
4. Taat
kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Jadi,
Dalam Kamus Besar Bahsa Indonesia (KBBI) Falsafah berarti anggapan, gagasan,
dan sikap batin yang paling dasar yang dimiliki oleh orang atau masyarakat;
pandangan hidup. Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan
sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, dan praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan
prinsip dasar dan metode kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentukan watak,
akhlak, dan budi pekerti luhur.
Dapat
disimpulkan bahwa Falsafah Kepramukaan adalah kumpulan-kumpulan gagasan dari
kepramukaan itu sendiri yang didalamnya terdiri dari pokok-pokok pengertian,
Prinsip-prinsip dan metode kepramukaan itu sendiri.
Dasadarma
adalah ketentuan moral. Karena itu, Dasadarma memuat pokok-pokok moral yang
harus ditanamkan kepada anggota Pramuka agar mereka dapat berkembang menjadi
manusia berwatak, warga Negara Republik Indonesia yang setia, dan sekaligus
mampu menghargai dan mencintai sesama manusia dan alam ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa.
MATERI 11
“P3K”
Pengertian Pppk ( P3k )
PPPK (First Aid) adalah upaya
pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat
pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Berarti pertolongan
tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi
hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas
medik atau orang awam) yang pertama melihat korban.
Tujuan P3k
Tujun P3K di bagi 4 antara lain :
- Mencegah kematian
- Mencegah cacat yang lebih berat
- Mencegah infeksi
- Mengurangi rasa sakit dan rasa takut
Tindakan P3K
yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan
menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak
baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan membunuh korban.
Prinsip P3k
Beberapa prinsip yang harus
ditanamkan pada jiwa petugas P3K apabila menghadapi kecelakaan adalah sebagai
berikut ini:
- Bersikaplah tenang, jangan panik. Anda diharap
menjadi penolong bukan pembunuh atau menjadi korban selanjutnya (ditolong)
- Gunakan mata dengan jeli, setajam mata elang
(mampu melihat burung kecil diantara dedaunan), kuatkan hatimu/ tega
melakukan tindakan yang membuat korban menjerit kesakitan sementara demi
keselamatannya, lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat tanpa menambah kerusakan.
(“Eagle eyes – Lion heart – Ladies hand”)
- Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan cara
terjadinya kecelakaan, cuaca dan sebagainya
- Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada
perdarahan dan luka, patah tulang, merasa sangat kesakitan
- Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas,
periksa dan bersihkan jalan nafas lalu berikan pernafasan bantuan (A, B =
Airway, Breathing management)
- Periksa nadi/ denyut jantung korban. Kalau
jantung berhenti, lakukan pijat jantung luar. Kalau ada perdarahan massif
segera hentikan (C = Circulatory management)
- Apakah penderita Shock? Kalau shock cari dan
atasi penyebabnya
- Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera
penyebab atau penyerta. Kalau ada fraktur (patah tulang lakukan pembidaian
pada tulang yang patah). Janagn buru-buru menmindahkan atau membawa ke
klinik atau rumah sakit sebelum tulang yang patah dibidai.
- Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus
menghubungi petugas medis atau rumah sakit rujukan.
Setiap menemukan korban yang baru
mati dengan tidak sewajarnya tanpa mengetahui penyebab kematian, maka urutan
langkah penanganan harus baku menurut urutan A, B dan C sesuai kedaruratan
penyebab kematian korban.
Fraktur Tulang Paha Bagian Atas
- Sebelum memasang bidai usahakan meluruskan tulang
seanatomis mungkin
- Pasang bidai luar dari tumit hingga pinggang
- Pasang bidai dalam dari tumit hingga selangkangan
- Ikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali diatas
dan diawah bagian yang patah
- Tulang betis diikat dengan pembalut dasi lipatan
1 kali
- Kedua lutut diikat dengan pembalut dasi lipatan 2
kali
- Tumit diikat dengan pembalut dasi lipatan 3 kali
- Bagian yang patah ditinggikan
Fraktur Tulang Paha Bagian Bawah
- Pasang bidai luar dan dalam sepanjang tungkai
- Pasang bidai dalam dari tumit hingga selangkangan
- Ikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali diatas
dan diawah bagian yang patah
- Tulang betis diikat dengan pembalut dasi lipatan
1 kali
- Kedua lutut diikat dengan pembalut dasi lipatan 2
kali
- Tumit diikat dengan pembalut dasi lipatan 3 kali
- Bagian yang patah ditinggikan
Fraktur Tungkai Bawah
- Pasang bidai yang sudah dibungkus selimut dari
tumit sampai paha bagian bawah
- Berikan bantalan dibawah lutut dan pergelangan
kaki
Fraktur Tulang Leher
- Sangat berbahaya karena didalamnya ada MS(Medula
spinalis/ SSTB) dan pembuluh darah
- Cegah terjadinya shock
- Bersihkan jalan nafas
- Pasang Colar spine (penyangga leher)
- Angkat ke atas tandu (Stretcher)
- Baringkan dengan dipasang ganjal sekeliling leher
Luka Gigitan Anjing Gila
Anjing gila bergerak tanpa tujuan
dan tanpa arah sehingga sering menabrak dan menggigit sesuatu yang
menghalanginya, tidak mengenal tuannya lagi, badan sedikit membungkuk dan ekor
jatuh, lidah menjulur dan mengeluarkan lendir dan takut air. Tindakan P3K:
- Bersihkan luka dengan air dan sabun dibawah keran
yang mengalir deras. Virus akan larut pada sabun dan dibuang oleh air yang
mengalir.
- Tutup luka dengan kain kasa steril dan balut
- Bawa segera ke rumah sakit
- Upayakan menangkap dan mengamati anjing tersebut
selama 2 minggu
Langkah Menanggani Shock
Ada 2 langkah untuk
menanggani Shock, antara lain :
- Mengenali gejala dan tanda shock
- Mencari penyebab (Penyebab: hipovolemik,
kardiogenik, neurogenik, septic).
Kecelakaan
dan Pertolongannya
Berikut ini
adalah materi lengkap pramuka tentang pertolongan tepat dalam beberapa kasus
kesehatan yang sering terjadi.
1.
Pingsan
Kehilangan
kesadaran atau pingsan bisa terjadi karena beberapa alsan. Misalnya adalah saat
terkena sinar matahari terlalu lama. Maka pertolongan paling tepat adalah
dengan memindahkan korban ke tempat yang lebih teduh. Segera mungkin dapatkan
air dingin untuk mengompres. Pijatlah kaki dan tangan, apabila tidak ada
perubahan segera hubungi dokter.
Pingsan bisa
juga terjadi akibat kelelahan. Si korban akan mengalami kunang – kunang,
kesadaran menurun, dan berkeringat. Untuk menolongnya, segera baringkan di
tempat datar. Usahakan posisi kepala lebih rendah untuk membantu memperlancar
aliran darah. Beri bau – bauan agar lekas sadar.
2.
Kaki Kesleo
Jika kesleo
maka cara menolongnya adalah mengompres kaki dengan air hangat, lalu diurut
dengan hati – hati. Pasangkan kness dekker bila ada dan balut. Jangan lupa
untuk mengistirahatkan korban dan menganjurkan agar tidak banyak melakukan
gerakan berbahaya misalnya mencoba untuk berlari atau menyeret kaki.
3.
Shock
Shock bisa
disebabkan karena kekurangan cairan atau terganggunya salah satu alat tubuh.
Hal ini menyebabkan denyut nadi meningkat sampai lebih dari 140 kali permenit.
Bahkan bisa hilang jika dibiarkan.
Hal pertama
untuk menolongnya adalah dengan membaringkannya pada posisi kepala lebih rendah
dari posisi kaki, kecuali jika si korban mengalami gagar otak. Bila ada
pendarahan usahakan untuk langsung dihentikan, pasang bidai jika perlu.
Bersihkanlah mulut, hidung, dan tarik lidah korban keluar dari mulut.
4.
Patah Tulang
Untuk
kondisi ini, penanganannya dapat berbeda – beda tergantung bagian mana yang
mengalami patah.
1.
Patah tulang tertutup, bisa ditangani dengan memasang
bidai dan langsung di bawa ke rumah sakit.
2.
Patah tulang terbuka, jika tulang mencuat maka cuci
luka dengan air bersih, tutup luka dengan kaca steril, jika memungkinkan maka
tulang yang keluar segera masukkan kembali, berikan antiseptic, lalu segera
bawa ke rumah sakit.
3.
Patah tulang belakang, kecelakaan ini akan sangat
fatal karena bisa menyebabkan kelumpuhan jika salah penanganan. Untuk
menanganinya baringkan korban di tempat datar lalu segera hubungi ambulance.
Hal yang sama juga dilakukan untuk menagani patah tulang panggul.
4.
Patah tulang rusuk, dikhawatirkan tulang akan menusuk
organ dalam, untuk itu amankan posisi korban. Jika ia jatuh terduduk maka
pertahankan posisi itu, langsung panggil ambulance dan bawa ke rumah sakit.
Jangan berusaha untuk memindahkannya.
5.
Patah tulang meta karpal dan jari tangan, suruh korban
untuk menggenggam bola karsa dan pasang perban elastic.
Patah tulang
bisa sangat berbahaya jika tidak tahu dalam penanganannya, untuk itu jangan
mencoba untuk melakukan improvisasi jika tidak memiliki pengetahuan cukup.
5.
Mountain Sickness
Penyakit
gunung ini bisa terjadi lantaran korban mengalami hipotermia. Pertolongan yang
bisa dilakukan adalah dengan menambah suhu atau kehangatan untuk korban.
Berikan minum hangat, salurkan panas tubuh dengan pelukan, beri pakaian
tambahan seperti selimut tebal, dan baringkan sambil menyuruhnya untuk
melakukan gerakan ringan seperti membuka – tutup telapak tangan.
Itulah
rangkuman materi pramuka lengkap
P3K yang wajib untuk diketahui. Pelajarilah dengan baik, karena akan berguna
untuk membantu sesame dan demi kemaslahatan manusia.
MATERI 13
“TATA UPACARA PEMBUKAAN
DAN PENUTUPAN LATIHAN PRAMUKA”
Sebelum memulai dan
sesudah melaksanakan latihan dalam Gerakan Pramuka, wajib untuk melaksanakan
upacara. Upacara yang dilaksanakan sebelum kegiatan latihan dikenal dengan
upacara pembukaan latihan yang biasanya disingkat upabuklat dan upacara yang
dilaksanakan setelah pelaksanaan latihan dikenal dengan sebutan upacara
penutupan latihan yang disingkat upatuplat. Upacara ini bertujuan untuk
membentuk moral yang baik, menanamkan jiwa patriotisme dan nasionalisme,
membangun disiplin, serta rasa cinta tanah air pada peserta didik anggota
Gerakan Pramuka. Berikut adalah susunan atau rangkaian upacara pembukaan dan penutupan
latihan untuk pramuka golongan penggalang:
UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN PRAMUKA
PENGGALANG
Perlengkapan:
1. Bendera Merah Putih,
2. Tiang bendera (tongkat
yang disambung),
3. Teks Pancasila,
4. Teks Dasa Darma.
Petugas:
1. Pengibar Bendera 3 orang
2. Pratama/ Pemimpin
Upacara
3. Pembaca Dasa Darma
4. Pembina Upacara
Persiapan:
1. Tiap pemimpin regu
mengumpulkan anggotanya dalam barisan bersaf sambil memeriksa kebersihan,
kerapian, absensi, iuran, dan sebagainya (untuk regu yang bertugas: membagi
tugas sebagai petugas upacara, mempersiapkan perlengkapan upacara).
2. Pratama memanggil
seluruh pasukan dengan membuat barisan angkare.
3. Pratama memeriksa
kerapian barisan upacara.
Pelaksanaan Upacara:
1. Pratama menjemput
Pembina Upacara (sekaligus laporan bahwa upacara pembukaan latihan siap
dilaksanakan)
2. Pembina Upacara dan
Pembantu Pembina mengambil tempat di belakang tiang bendera
3. Penghormatan kepada
Pembina Upacara (Pembina Upacara melangkah satu kali) dipimpin oleh Pratama
diikuti oleh seluruh peserta upacara.
4. Pratama menyerahkan
pasukan kepada Pembina Upacara dan kembali ke tempatnya (regunya)
5. Pengibaran bendera Merah
Putih, penghormatan dipimpin oleh Pembina Upacara diikuti seluruh peserta
upacara.
6. Pembacaan teks Pancasila
oleh Pembina Upacara diikuti seluruh peserta upacara.
7. Pembacaan teks Dasa
Darma oleh petugas pembaca Dasa Darma.
8. Amanat / kata bimbingan
dari Pembina Upacara (Pembina istrahat di tempat diikuti seluruh peserta
upacara)
9. Doa dipimpin oleh
Pembina Upacara.
10.Pembina Upacara menyerahkan pasukan kepada Pratama.
11.Penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh
Pratama diikuti seluruh peserta upacara.
12.Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara, Pratama
mengambil alih/membubarkan pasukan.
13.Upacara Selesai dan dilanjutkan dengan kegiatan
latihan.
UPACARA PENUTUPAN LATIHAN PRAMUKA PENGGALANG
Perlengkapan:
1. Bendera Merah Putih,
2. Tiang bendera (tongkat
yang disambung).
Petugas:
1. Penurun Bendera 3 orang
2. Pratama/ Pemimpin
Upacara
3. Pembina Upacara
Persiapan:
1. Tiap pemimpin regu
mengumpulkan anggotanya dalam barisan bersaf sambil memeriksa kebersihan,
kerapian, absensi, dan sebagainya (untuk regu yang bertugas: membagi tugas
sebagai petugas upacara, mempersiapkan perlengkapan upacara).
2. Pratama memanggil
seluruh pasukan dengan membuat barisan angkare.
3. Pratama memeriksa
kerapian barisan upacara.
Pelaksanaan Upacara:
1. Pratama menjemput
Pembina Upacara (sekaligus laporan bahwa upacara penutupan latihan siap
dilaksanakan)
2. Pembina Upacara dan
Pembantu Pembina mengambil tempat di belakang tiang bendera
3. Penghormatan kepada
Pembina Upacara (Pembina Upacara melangkah satu kali) dipimpin oleh Pratama
diikuti oleh seluruh peserta upacara.
4. Pratama menyerahkan
pasukan kepada Pembina Upacara dan kembali ke tempatnya (regunya)
5. Penurunan bendera Merah
Putih, (petugas penurunan bendera terlebih dahulu hormat sebelum membuka ikatan
bendera pada tiang) penghormatan dipimpin oleh Pembina Upacara diikuti seluruh
peserta upacara.
6. Amanat / kata bimbingan
dari Pembina Upacara (Pembina istrahat di tempat diikuti seluruh peserta
upacara).
7. Doa dipimpin oleh
Pembina Upacara.
8. Pembina menyerahkan
pasukan kepada Pratama.
9. Penghormatan kepada
Pembina Upacara dipimpin oleh Pratama diikuti seluruh peserta upacara.
10.Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara, Pratama
mengambil alih/ membubarkan pasukan.
11.Upacara Selesai.
BENTUK BARISAN UPACARA PRAMUKA PENGGALANG
Catatan:
Posisi Pratama/ Pemimpin Upacara selalu berada di samping kanan barisan
regunya.
Jika Pratama/ Pemimpin Upacara berada di tengah barisan upacara maka posisinya
digantikan oleh Wakil Pimpinan Ragunya.
MATERI
14
“Scouting Skill ( Keterampilan
Pramuka)”
1.
Semapor
Semapor
adalah cara untuk mengirimkan pesan, informasi, atau berita dengan gerakan
gerakan khusus menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau tangan yang
menggunakan sarung tangan dalam pramuka. Namun kini umumnya Semapur menggunakan
media bendera yang disebut dengan bendera semapur yang berjumlah dua buah.
masing-masing bendera berbentuk persegi berukuran 45x45 cm, dengan perpaduan
dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna, namun lazimnya menggunakan
warna merah dan kuning. Pengirim pesan hanya menggunakan gerakan lengan atas
untuk mengirim pesan. Sedangkan siku dan pergelangan tangan harus tetap lurus.
Posisi kaki harus tegak namun tetap fleksibel untuk melakukan gerakan dan tidak
boleh kaku. Intinya pengirim pesan harus tetap relaks dalam mengirimkan pesan.
Untuk penerima pesan agak sedikit berbeda dalam membaca pesan dari pengirim.
Karena posisi bendera untuk penerima pesan adalah kebalikan dari pengirim
pesan.
Bendera Semapor
Semapor
2. Morse
Sandi
Morse adalah sistem representasi huruf, angka, tanda baca dan sinyal dengan
menggunakan kode titik dan garis yang disusun mewakili karakter tertentu pada
alfabet atau sinyal (pertanda) tertentu yang disepakati penggunaannya di
seluruh dunia.
Sandi
morse pertama kali digunakan secara luas setelah teknologi radio dan telegrafi
berkembang pesat di akhir abad ke-19. Pada masa awal perkembangannya hingga
pertengahan abad ke-20, kode morse yang dikirim melalui telegraf adalah media
komunikasi yang jangkauannya terluas dan tercepat, dan menjadi sarana utama
pengiriman berita di kantor-kantor pos di seluruh dunia hingga saat telepon
menjadi populer di masyarakat. Selain itu, fungsi sandi morse sebagai pengirim
pesan secara cepat dan singkat cocok digunakan dalam kegiatan angkatan
bersenjata di seluruh dunia. Darat, laut maupun udara.
Cara
penggunaan sandi Morse dapat dilakukan dengan :
1. Suara/Bunyi, dengan menggunakan peluit,
terompet dsb
2. Sinar/Nyala, dengan menggunakan senter,
lampu, api dsb
3. Gerak, dengan menggunakan bendera, asap,
lambaian tangan dsb
4. Tulisan, dengan menggunakan sandi, kode
dsb
5. Denyut Listrik, dengan menggunakan kabel
telegraph
Sandi morse huruf dan angka
3.
Tali
Temali, diantaranya :
1) Simpul – ialah iakatan pada tali.
Jenisnya:
a) Simpul ujung tali, yaitu untuk menjaga
agar tali tidak terurai.
b) Simpul mati, yaitu simpul untuk
menyambung Dua tali yang sama besar.
c) Simpul anyam, yaitu simpul untuk menyambungDua
tali yang Tidak sama besarnya.
d) Simpul anyam berganda, yaitu simpul untuk
menyambung tali yang tidak sama besarnya dalam kondisi basah atau kering.
e) Simpul erat, yaitu untuk memulai suatu
ikatan.
f) Simpul pangkal, yaitu digunakan untuk
permulaan ikatan.
g) Simpul tiang, yaitu untuk mengikat leher
binatang agar tidak terjerat sewaktu binatang bergerak.
h) Simpul tarik, yaitu digunakan untuk
menuruni tebing atau pohon dan tidak akan kembali ke atas.
i) Simpul kursi, yaitu untuk mengangkat
dan menurunkan orang atau barang.
j) Simpul kembar, yaitu untuk menyambung
dua tali yang sama besar dalam kondisi licin atau basah
k) Simpul jangkar, yaitu untuk membuat tandu
darurat, atau tali timba.
l) Simpul Laso, yaitu digunakan untuk
menjerat/berburu hewn liar yang sedang berlari.
2) Ikatan, diantaranya :
a) Ikatan palang, yaitu ikatan untuk
membentuk
Palang
yang bersudut 900
b) Ikatan silang, yaitu ikatan untuk
membentuk tongkat bersilangan dan talinya rmembentuk diagonal.
c) Ikatan Kaki Tiga, yaitu digunakan untuk
mengikat tiang sejumlah 3 buah,dimana tiang ini berfungsi sebagai pondasi
sebuah bangunan yang akan di bangun diatasnya,seperti menara pandang,tiang
bendera,gapura,dll.
d) Ikatan Pangkal, yaitu digunakan untuk
mengikatkan tali pada kayu atau tiang,akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga
untuk memulai ssuatu ikatan.
e) Ikatan Tiang, yaitu digunakan untuk
mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya
untuk mengikat leher binatang agar tidak tercekik.
f) Ikatan Jangkar, yaitu digunakan untuk
mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
g) Ikatan Tambat, yaitu digunakan untuk
menambatkan tali pada sesuatu.
h) Ikatan Tarik, yaitu digunakan untuk
menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang.
i) Ikatan Turki, yaitu digunakan untuk
mengikat sapu lidi,setangan leher
j) Ikatan Canggah, yaitu digunakan untuk
menyambung dua tiang atau membuat canggah.
4. Sandi
Asal
mula sandi berasal dari para pahlawan zaman dahulu yang suka berkelana dan
berpindah-pindah tempat. Untuk mengirimkan berita antar daerah, mereka harus
menggunakan kata sandi untuk mengecoh musuh-musuhnya. Sandi yang mereka gunakan
memiliki berbagai bentuk yang tidak diketahui oleh para musuhnya. Penggunaan
kata sandi pertama kali tercatat pada sekitar tahun 3000 SM. Saat itu kerajaan
Babilonia menulis pesan rahasia pada kepala budak yang baru dicukur, lalu
menunggu sampai rambutnya tumbuh. Kemudian budak itu dikirim ke tempat yang
dituju. Di tempat tujuan, kepala budak itu dicukur kembali untuk mengetahu
pesan yang tersembunyi di kepalanya.
Beberapa
sandi yang sering dipakai di Pramuka:
1. Sandi
Abjad / Sandi Balik
Sandi
angka menggunakan kunci berikut ini (kunci = AZ atau ZA):
A
B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Z
Y X W V U T S R Q P O N M L K J I H G F E D C B A
Penggunaan
sandi ini adalah huruf A diganti dengan Z, huruf B diganti dengan Y, dan
seterusnya. Contoh: GUDEP akan ditulis
menjadi TFWVK.
2. Sandi
Koordinat
Sandi
koordinat disebut juga sebagai “sandi gudep sedia”, karena sering menggunakan
kata-kata GUDEP SEDIA sebagai kata kuncinya. Akan tetapi juga dapat digunakan
kata-kata lain seperti RUMAH BESAR, PANDU CERIA, dan kata lain yang terdiri
dari 10 huruf dengan 5 huruf di masing-masing kata. Caranya dengan membuat
kotak terlebih dahulu dengan kolom dan baris masing-masing 6 kotak lalu tulis
kata GUDEP SEDIA di bagian atas dan samping kiri dan alfabet A sampai Y di
kotak lainnya seperti gambar di bawah ini:
Sandi Koordinat
Pada
gambar tersebut dapat kita lihat koordinat-koordinatnya, huruf A akan diwakili
dengan SG (baris S kolom G), huruf S diwakili dengan IE (baris I kolom E), dan
seterusnya. Contoh: GUDEP akan ditulis EU.AG.SE.SP.IG.
3. Sandi
Angka
Pada
sandi ini, angka-angka akan menjadi kuncinya. Misalkan kata kuncinya adalah
1203, maka jika akan menulis kata JALAN akan menjadi KCLDM. Cara pembuatannya
adalah dengan menjumlahkan kata-kata tersebut dengan angka 1203.
J
A L A N
1
2 0 3
1
Di
bawah huruf J ada huruf 1, artinya huruf J diubah menjadi 1 huruf setelahnya
menjadi huruf K, lalu huruf A diubah menjadi 2 huruf sesudahnya menjadi huruf
C, dan seterusnya. Huruf L tetap karena di bawahnya adalah angka 0. Jadi, untuk
memecahkannya harus diganti dengan beberapa huruf sebelumnya sesuai dengan
angkanya dan jika masih belum ketemu coba ganti dengan beberapa huruf
sesudahnya.
Sandi
ini juga dapat diaplikasikan menjadi sandi tanggal. Misalnya kita menerima
sepucuk surat yang berisi sandi namun tidak ada kata kuncinya, tetapi tanggal
pembuatannya tertera, maka itulah kata kuncinya. Contohnya tertulis tanggal 4
Maret 2014 artinya kata kunci yang digunakan adalah 432014.
4. Sandi
Napoleon
Sandi
ini diambil dari kaisar Prancis Napoleon Bonaparte. Sandi ini tidak mempunyai
kunci khusus tetapi cara merangkai huruf-huruf itu yang menjadikan sandi ini
jadi begitu menarik.
Contoh:
Untuk menulis kalimat “SELAMATKAN JIWA KAMI” maka caranya adalah dihitung
terlebih dahulu jumlah hurufnya, lalu dibagi menjadi beberapa bagian yang
jumlahnya sama. Pada kalimat tersebut terdapat 18 huruf maka dapat dibagi
menjadi 3 bagian masing-masing bagian 6 huruf. Penulisannya pertama-tama
ditulis enam huruf seperti biasa, kemudian 6 huruf lagi ditulis dari kanan ke
kiri, begitu seterusnya. Maka akan menjadi “SELAMA IJNAKT WAKAMI”. Cara
pemecahannya dengan menulisnya seperti berikut ini (baca mengikuti tanda
panah):
Sandi Napoleon
Jika
kalimat “SELAMATKAN JIWA KAMI” ditulis dengan sandi ini tiga-tiga dari atas ke
bawah maka menjadi “SIJ EJA LNK AAA MKM ATI”.
5. Sandi
Matematika (Aplikasi Semafor)
Sandi
ini merupakan aplikasi dari huruf semafor. Untuk posisi huruf semafor
menggunakan bendera. Sandi dapat berupa angka-angka dan pecahan-pecahan. Oleh karena itu Posisi tangan akan diganti
dengan angka dari 1 s/d 7. Seperti pada gambar berikut ini:
Sandi angka dan pecahan
A
s/d G = 1 s/d 7.
H
= ½ (posisi tangan 1 dan 2), R = 2/6 (posisi tangan 2 dan 6)
Untuk
menulis angka digunakan tanda kurung misal angka 25 ditulis (25).
Contoh
untuk menulis “RUMAH NOMOR 14”:
R
U M A
H N O
M O R
14
2/6
+ 3/5 + 1/6 - 1 x 1/2 + 1/7 + 2/3 – 1/6
+ 2/3 – 2/6 + (14)
6. Sandi
Morse
Sandi
ini dikirimkan dengan bunyi pendek dan bunyi panjang. Penggunaan sandi morse di
Pramuka menggunakan peluit dengan bunyi panjang dan pendek.
Aplikasi
Sandi Morse :
a. Sandi
Rumput
Sandinya
dibuat menyerupai rumput. Rumput pendek berarti titik dan rumput panjang
berarti garis.
Contoh:
PRAMUKA = .--. / .-. / .- / -- / ..- / -.- / .-
b. Sandi
Bangun
Sandinya
menggunakan simbol-simbol yang ada. Terserah menggunakan simbol apapun.
Contoh:
PRAMUKA = .--. / .-. / .- / -- / ..- / -.- / .-
dan
dapat juga menggunakan simbol atau bentuk yang lain.
c. Sandi
Kimia
Sandi
ini penulisannya menyerupai susunan susunan unsur-unsur. Titik pada huruf morse
menggunakan huruf hidup (vokal), sedangkan garis akan diganti huruf mati
(konsonan).
Contoh:
PRAMUKA = .--. / .-. / .- / -- / ..- / -.- / .-
Jika
ditulis dengan sandi kimia maka akan menjadi:
OK2O
+ OHO + OH O2 + N2O + KOH + OH
d. Sandi
Morse 1/
Pada
sandi ini, titik diganti dengan angka, misal: . = 1, .. = 2. ... = 3, dan
seterusnya. Untuk garis diganti dengan /, misal: - = /, -- = //, -- = ///, dan
seterusnya.
Contoh:
PRAMUKA = .--. / .-. / .- / -- / ..- / -.- / .-
Jika
ditulis dengan sandi morse 1/ maka akan menjadi:
1//1.1/1.1/.//.2/./1/.1/
7. Sandi
Jam
Sandi
jam dibuat dengan terlebih dahulu menentukan kunci pada jam. Misal pukul 07.00
dibuat sebagai huruf A dan huruf B ditulis pukul 07.05 dan seterusnya dengan
selisih 5 menit maka tinggal digeser setiap huruf lima menit. Selisih dan awal
penulisan juga dapat diubah. Contoh: ABDI ditulis 07.00 – 07.05 – 07.20 –
07.45.
8. Sandi
Nomor
Sandi
ini hampir sama dengan sandi abjad (sandi balik), namun penggantinya bukan
sesama huruf namun berubah menjadi angka seperti berikut ini:
Setelah
tersusun seperti itu, maka dapat dibuat menjadi misalnya: A = 1, P = 16, dan
lain sebagainya.
Contoh:
PRAMUKA
= 16-18-1-13-21-11-1
9. Sandi
Huruf Berjasa
Sandi
ini termasuk sandi yang mudah karena tidak ada perubahan pada huruf-hurufnya.
Sandi ini dapat dibongkar apabila susunan huruf-hurufnya membentuk suatu bentuk
huruf yang dimaksudkan oleh kunci. Misalnya Z, N, L, C, M, V, W, dan
sebagainya. Misalnya sandi berjasa berbentuk Z berarti kuncinya disebut Z
Berjasa.
Contoh:
Kunci
Z Berjasa
"TERUS
PRALA SIADI AHIRI JALAN"
Cara
membaca pesan tersebut pertama-tama bentuklah kalimat di atas menjadi berbentuk
kotak. Kemudian bacalah dengan membentuk huruf Z seperti berikut ini
Maka
didapatkan sebuah kalimat "TERUSLAH JALAN".
10. Sandi
Datar
Sandi
datar dibuat dengan menghitung hurufnya terlebih dahulu kemudian dibagi menjadi
beberapa bagian lalu diberi kata kuncinya. Misalnya kata kunci 8D, artinya 8
datar (8 huruf mendatar).
Contoh:
Kunci
8D
“GN
RET DAGA GURU ENULTS SAN THAEPAN GEX”
Jika
tidak ada kata kuncinya maka akan kesulitan untuk mengetahui arti kata
tersebut. Namun di sini diberikan kunci 8D maka tinggal dibentuk seperti
berikut (bacalah dari atas ke bawah unuk setiap baris):
Maka
didapatkan kata "GALANG TERUS PERSATUAN DENGAN TEGUH". Huruf X hanya
untuk melengkapi.
11.
Sandi Kotak
a.
Sandi Kotak I
Sandi
ini terdiri dari palang-palang/kotak dan sudut-sudut dengan kunci sebagai
berikut;
Untuk
membedakan antara kedua huruf tiap kotak, maka huruf kedua diberi tanda titik.
Berikut contoh huruf-hurufnya:
b.
Sandi Kotak II
Sandi
ini terdiri dari kotak-kotak saja tanpa sudut-sudut dengan kunci sebagai
berikut:
Sama
seperti sandi kotak I, untuk membedakan ketiga huruf tiap kotak maka diberi
titik. Berikut contoh-contohnya:
c.
Sandi Kotak III
Sandi
ini adalah kombinasi dari sandi kotak I dan sandi kotak II dengan kunci sebagai
berikut:
Cara
penggunaannya sama dengan sandi kotak I dan sandi kotak II. Berikut contoh
huruf-hurufnya:
Tanda-Tanda Jejak
10 Langkah |
Ada Bahaya |
Ada Bahaya |
Ada Bahaya |
Ada Bahaya |
MATERI 15
“LKBB
PRAMUKA”
A. PERATURAN BARIS
BARIS (P.B.B)
Peraturan
Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yaknI baris
berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris
menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun
baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur
dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI.
1. Pengertian
Baris
berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan
kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu
perwatakan tertentu.
2. Maksud dan tujuan
1.
Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa
tanggungjawab.
2.
Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah
mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara
jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3.
Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta
ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4.
Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas
kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan
penyisihan pilihan hati sendiri.
5.
Yang dimaksud rasa tanggungjawab adalah keberanian untuk bertindak yang
mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya
tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.
Aba-aba adalah
suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin
untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
Macam aba-aba
Ada tiga macam
aba-aba yaitu :
1) Aba-aba petunjuk
2) Aba-aba peringatan
3) Aba-aba
pelaksanaan
a. Aba-aba petunjuk dipergunakan
hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
a) Kepada Pemimpin
Upacara-Hormat – GERAK
b) Untuk
amanat-istirahat di tempat – GERAK
b. Aba-aba peringatan adalah
inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
a) Lencang kanan –
GERAK
(bukan lancang kanan)
b) Istirahat di
tempat – GERAK (bukan ditempat istirahat)
c. Aba-aba
pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan
aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
a) GERAK
b) JALAN
c) MULAI
a). GERAK: adalah
untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan
gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
-jalan ditempat
-GERAK
-siap -GERAK
-hadap kanan -GERAK
-lencang kanan –GERAK
b). JALAN: adalah
utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh:
-haluan kanan/kiri –
JALAN
-dua langkah ke depan
-JALAN
-satu langkah ke
belakang – JALAN
Catatan :
Apabila gerakan itu
meninggalkan tempat tidak dibatasi jaraknya maka aba aba harus
didahulukan dengan aba aba peringatan “maju”
Contoh:
-maju – JALAN
-haluan kanan/kiri –
JALAN
-hadap kanan/kiri
maju – JALAN
-melintang kanan/kiri
maju -J ALAN
Tentang istilah:
“maju”
Pada dasarnya
digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.·
Pasukan yang
sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.·
Misalnya:
Ada aba-aba
hadap kanan/kiri maju – JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap
kanan/kiri henti GERAK.·
Ada aba-aba
hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap
kanan/kiri henti GERAK.·
Balik kana
maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.
Tidak
dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri
maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena
tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.
Tentang aba-aba :
“henti”
Pada
dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang
sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus
diucapkan.
Contoh:
Empat langkah ke
depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud
aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.
c). MULAI : adalah
untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
-hitung -MULAI
-tiga bersaf kumpul
–MULAI
Cara memberi aba-aba
a)
Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri
dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak
mengijinkan untuk melakukan itu.
b)
Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba
terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh: Kepada
Pembina Upacara – hormat – GERAK
Pelaksanaanya :
Pada
waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan
gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.
Setelah
penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalm
keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak
: GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
c)
Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang
berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada
waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
Pada
taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua)
langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
d)
Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
e)
Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
f)
Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
g)
Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan
besar kecilnya pasukan.
h)
Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah
ULANG !
Contoh:
-
Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK
Macam-Macam
12 Gerakan Dasar PBB
1.Sikap
Sempurna
2.Istirahat
di tempat
3.Lencang
depan
4.Lencang
kanan
5.hadap
kiri
6.hadap
kanan
7.balik
kanan
8.hadap
serong kiri
9.hadap
serong kanan
10.berhitung
11.hormat
12.jalan
di tempat
Anggota Gerakan Pramuka Adalah Warga Negara Indonesia Yang
Terdiri Atas Anggota Biasa Dan Anggota Kehormatan Anggota Gerakan Pramuka Disebut Dengan
Pramuka
Anggota Biasa
Anggota biasa terdiri
atas anggota muda dan anggota dewasa.
Dulu masih digunakan
istilah anggota dewasa muda untuk golongan pandega, setelah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka diperbarui
istilah ini tidak dikenakan lagi.
Anggota muda
Anggota muda terdiri
atas:
·
Siaga
Yaitu Anggota Gerakan
Pramuka yang berusia 7 sampai dengan 10 tahun. Biasa disingkat dengan
huruf S atau dilambangkan dengan kode warna hijau. Siaga umumnya adalah kelas 2
sampai dengan kelas 5 Sekolah Dasar.
Yaitu anggota Gerakan
Pramuka yang berusia antara 11 sampai dengan 15 tahun. Biasa disingkat dengan
huruf G atau dilambangkan dengan kode warna merah. Penggalang umumnya
adalah siswa kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar atau
siswa Sekolah Menengah Pertama.
·
Penegak
Yaitu anggota Gerakan
Pramuka yang berusia antara 16 sampai dengan 20 tahun. Biasa disingkat dengan
huruf T atau dilambangkan dengan kode warna kuning. Penegak umumnya adalah
siswa Sekolah
Menengah Atas.
Anggota dewasa
Anggota dewasa
terdiri atas:
·
Pembina Pramuka
·
Pelatih Pembina Pramuka
·
Pembina Profesional
·
Pamong Saka dan Instruktur
Saka
·
Pimpinan Saka
·
Andalan
·
Anggota Majlis Pembimbing
Anggota Luar
Biasa
Anggota luar biasa adalah warga negara asing
yang menetap sementara waktu di Indonesia yang
bergabung dan aktif dalam [[kegiatan kepramukaan yang di ikutinya slama ini
Anggota Kehormatan
Anggota kehormatan
adalah perorangan yang berjasa luar biasa terhadap Gerakan Pramuka dan kepramukaan. Calon anggota
kehormatan dapat diusulkan oleh kwartir ke Kwartir Nasional, lengkap dengan
alasan pengusulan tersebut. Anggota Kehormatan diangkat dan dilantik oleh
Kwartir Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar